Ramadhan 1446 H yang jatuh pada SABTU, 01 MARET Maret 2025 dijadikan semangat dan momentum berlomba lomba memupuk pahala dan kebaikan oleh seluruh umat islam dimana banyak hal yang bisa dilakukan dan bernilai ibadah, tak terkecuali bagi civitas akademika SMA Islam Parlaungan, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Sekolah yang berada di Jalan Berbek I Nomor 2 – 4 Waru, Sidoarjo itu memberikan sentuhan lain dalam membekali makna MENYAMBUT BULAN romadhon kepada para siswanya. Sebelum libur permulaan puasa dilangsungkan, sekolah menyelenggarakan MEGENGAN DAN DOA BERSAMA Selama 2 hari berturut turut dimana acara pertama dilaksanakan badha Maghrib bersama wali murid dan siswa siswi yang dipimpin Ust Sudjono dengan kegiatan doa bersama dan ditutup dengan sholat hajat bersama.
Acara hari kedua, Selasa 25 Februari 2025 digelar melibatkan seluruh siswa dan sebagian besar pendidik. Acara dimulai sholawat banjari, maulid diba’ lalu tahlil dan doa untuk seluruh ahli kubur dan rangkaian kegiatan Megengan disempurnakan dengan Fadhilah acara Megengan sebagai wujud rasa syukur dan gembura sambut ramadhan yang terhitung beberapa hari ke depan. Suka cita itu ditandai dengan masing masing kelas membawa tumpengan atau asahan melalui makanan berat yang diletakkan di nampan atau tempeh, isitlah jawanya. Berbagai menu aroma masakan ibu, menjadi penyemangat acara. Komite atau paguyuban sekolah tidak kalah semangat, mereka mengirimkan 7 tumpeng untuk meramaikan suka cita megengan. Rangkaian cerita hari ini ditutup dengan saling bermaaf maafan dan makan bersama sebagai wujud rasa syukur dan sambut ramadahn dengan penuh kerinduan dan suka cita, ucap Bapak Slamet selaku Pimpinan Sekolah.
Menurut Ziddan selaku ketua OSIS, ia merasa senang dan bersemangat manakala megengan tidak hanya dilakukan di sekitar rumah melainkan di sekolah sebagai media pengenalan kultur agama dan budaya positif juga motivasi bagi generasi muda sambut ramadhan dengan penuh suka cita. Berbeda lagi dengan pendapat Shakira, mahasiswa Magang dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Ia merasa senang dan terharu saat zaman berubah, namun tradisi lama masih diperkenalkan di sekolah. Semoga menjadi penyemangat bagi adik adik SMA dalam menyambut ramadan dengan penuh semangat dan ketenangan.